Jasa:

1. Editing
2. Layout
3. Desain Cover

Kirim Naskah ke: editlayoutnaskah@gmail.com

WhatsApp: 085343818888

Rabu, 18 Mei 2016

Jangan Ber-terimakasih




Gabungan kata/kata majemuk ditulis terpisah.
Jangan terimakasih, tapi terima kasih.
Jangan tandatangan, tapi tanda tangan.
Jangan sepakbola, tapi sepak bola.
Jangan orangtua, tapi orang tua.

Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar dan dianggap satu kata ditulis serangkai.

Misalnya:

acapkali
adakalanya
akhirulkalam
alhamdulillah
apalagi
astagfirullah
bagaimana
barangkali
beasiswa
belasungkawa
bilamana
bismillah
bumiputra
daripada
darmabakti
darmasiswa
darmawisata
dukacita
halalbihalal
hulubalang
kacamata
kasatmata
kepada
kilometer
manakala
manasuka
matahari
padahal
peribahasa
perilaku
puspawarna
radioaktif
saptamarga
saputangan
saripati
sebagaimana
sediakala
segitiga
sekalipun
sukacita
sukarela
sukaria
syahbandar
waralaba
wiraswasta

Selasa, 17 Mei 2016

Ku- dan -mu Jadi Satu




Ku serukan kekecewaan dan kepedihan dalam dada ku yang menyeruak menyesaki nafas ku dengan tangis yang tak perlu lagi ku tahan. Apa hati mu tak merasakan apa yang ku rasa? Kau sama saja dengan diri nya! Kau buat aku terluka.

Kalau aku dan kamu tidak bisa menjadi satu, apa jadinya dunia ini? Hehehe ....
Bukan, bukan tentang itu yang kita bicarakan sekarang, melainkan kalimat di atas itu yang memisahkan ku- dengan kata 'serukan' dan 'tahan'. Juga -mu yang dipisahkan dengan kata 'hati'.

Penulisan kata ganti kau-, -ku, ku-, -mu, -nya, harus ditulis serangkai. Ingat, ya!

Yuk, kita koreksi kalimat di atas.

Kuserukan kekecewaan dan kepedihan dalam dada yang menyeruak menyesaki napas dengan tangis yang tak perlu lagi kutahan. Apa hatimu tak merasakan apa yang kurasa? Kau sama saja dengan dirinya! Kaubuat aku terluka.

Contoh lain untuk kata ganti kau-, -ku, ku-, -mu, -nya yang lain: kauambil, kaubawa, bukuku, mataku, kucari, kusebut, telingamu, kuasamu, hartanya, bahunya, dan lain-lain.



Menulis Kalimat Jangan Bertele-tele




Dalam menulis kalimat, kita juga harus perhatikan efektifitas dan efisiensinya. Berikut ada contoh paragraf pendek:

Ini hari ke sekian dalam bulan Agustus, aku dengan sepeda jengki hijauku menapaki soreku yang melelahkan. Kakiku sudah letih mengayun. Kutuntun saja sepedaku yang sarat beban. Tumpukan bukuku di keranjang depan terlihat lebih kumal dari wajahku dan bajuku.

Bagaimana rasanya saat membaca kalimat di atas? Apakah tidak terganggu dengan kata ganti -ku?
Dalam satu paragraf hendaknya jangan terlalu banyak menggunakan -ku. Kata hijauku, soreku, kakiku, sepedaku, bukuku, wajahku, bajuku, tidak efektif. Seandainya -ku tidak diikutsertakan, maksud pada kalimat-kalimat itu juga tidak akan berubah, sebab pada kalimat awal sudah ada kata aku yang menjelaskan bahwa pada paragraf tersebut menggunakan subjek aku.

Jadi bisa kita tuliskan kalimat yang lebih efektif dan efisien lagi serta tidak membuat bosan pembaca, sebagai berikut:

Ini hari kesekian dalam bulan Agustus, aku dengan sepeda jengki hijau menapaki sore yang melelahkan. Kaki sudah letih mengayun. Kutuntun saja sepeda yang sarat beban itu. Tumpukan buku di keranjang depan terlihat lebih kumal dari wajah dan baju.

Nah, ya, kan? Dengan penulisan paragraf di atas pun sudah jelas bahwa paragraf tersebut sedang menceritakan tentang tokoh aku

Ada juga, kata 'ke sekian' yang telah kita koreksi menjadi 'kesekian'. Kata tersebut menunjukkan urutan, bukan tujuan, jadi harus ditulis serangkai. Contoh untuk kata 'ke' yang menunjukkan tujuan: ke mana, ke kota, ke rumahmu, dan lain-lain.


Minggu, 08 Mei 2016

Menyapa Seseorang




Dalam menulis dialog sapaan dalam sebuah cerita, hendaknya kita perhatikan ketentuan-ketentuan penulisan yang ada.

Berikut ini beberapa contoh kalimat dialog:

1. "Selamat Pagi Abi"
2. "Selamat tidur, Mama.
3. "Apa kabarmu, Kak?"
4. "Apa kabar, paman?"
5. "Di mana Mas Ari tinggal?"

Di antara contoh di atas, ada salah dan ada benar. Yang perlu kita teliti:
1. Kita harus selalu ingat bahwa penulisan kalimat dialog harus diberi tanda petik di bagian depan dan belakang kalimat.
2. Penulisan kata yang menunjuk sapaan hubungan kekerabatan harus menggunakan huruf kapital.
3. Penggunaan tanda baca yang benar.
4. Tanda koma sebelum kata sapaan.
5. Maksud kalimat.

Coba, yang mana yang benar di antara contoh kalimat di atas? Kalimat nomor berapa?